Selanjutnya, pada bulan Mei –
Juli 2018 seluruh siswa-siswa SMKN 1 Kawali melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Saya melaksanakan PKL bersama teman saya Hipni Setia. Kami berdua
melaksanakan PKL di salahsatu BUMN di Bandung.
Kemudian kami kembali masuk
sekolah pada Bulan Agustus 2018. Saat itu saya dan Epul kembali diberi
informasi mengenai Olimpiade Jaringan Mikrotik 2018 yang akan dilaksanakan 29
September 2018. Pada saat itu awalnya saya menolak untuk mendampingi Epul untuk
ikut lomba, karena pengalaman saya saat PKL tidak begitu mengurusi masalah
jaringan, saya mengerjakan pekerjaan dasar seorang Help Desk, dan kurang begitu
mendalami di Jaringannya, apalagi Mikrotik. Saya merekomendasikan teman saya
yang lain, namun Pak Gian mempercayakan kepada saya. Ya sudah saya terima saja.
Berbeda dengan tahun sebelumnya,
kami belajar lebih intensif, dan lebih dalam. Kami membagi tugas untuk
menghafal 14 topik perlombaan.
Kami belajar di IT-Mall dan ditemani oleh Pak Yusep dan Pak Jejen, yang
merupakan kakak kelas kami pada tahun lalu. Pada proses belajarnya, kami
belajar secara mandiri. Kami juga belajar bersama teman kami dari kelas XII TKJ
2, Hari Purnama yang akan melaksanakan Lomba Keterampilan Siswa yang
dilaksanakan pada bulan yang sama.
Untuk menghadapi kompetisi di
Bandung, setiap malam sabtu, kami selalu bermalam untuk belajar disekolah. Kami
biasanya balajar di IT-Mall sekolah. Begitu juga dengan Hari Purnama. Ia
kadangkala tidak pulang keesokan harinya, ia terus berlatih. Setiap malam
sabtu, tidak hanya kami saja yang menginap, tapi alumni juga kadang-kadang ada
untuk bersilaturahmi. Tidak terkecuali dengan Bapak Aji Fauji, S.Kom. beliau
juga kerap hadir, dan memberi arahan kepada kami dalam belajar mandiri. Hari
demi hari kami jalani dengan berbagai latihan dan hafalan. Kami banyak
menghafal teori, karena pada seleksi regional exam nya adalah pilihan ganda dan
cerdas cermat.
Tibalah kami di hari penyisihan.
Masih di kampus yang sama, LPKIA Bandung, kami kali ini diantar oleh Pak Gian
Darmawan, S.Kom., Pak Dian Sediana, S.Kom., dan Pak Jejen. Dan ada adik kelas
kami, Riki Alam Putera yang ikut untuk merasakan atmosfir pertandingan, untuk
dijadikan pengalaman generasi berikutnya. Malamnya kami menginap disekolah, dan
pergi pukul 3 pada keesokan harinya. Kami berangkat tanpa pak Dian, karena
beliau akan menunggu jemputan dari kami di Tasik. Kami kemudian Sholat Subuh
berjamaah di mesjid di Tasik, sambil menunggu Pak Dian. Setelah Solat Subuh,
Pak Dian bersama Puteranyapun datang. Dan kami melanjutkan perjalanan. Sekitar
pukul 6, kami tiba di Kabupaten Bandung, dan sarapan disebuah rumah makan.
Setlah sarapan kami kemudian Mandi, dan memakai seragam EXIT SMKN 1 Kawali,
seragam tanding kami 😅
Kemudian kami melanjutkan
perjalanan, dan sebelum kami tiba di kampus LPKIA, kami menemui Ayah dari Riki
Alam untuk mengantar Riki bertemu dulu dengan Ayahnya yang berada dibandung.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan, dan tiba di Kampus LPKIA.
Setelah kami melakukan
pendaftara ulang sebagai peserta, kemudian
kami melaksankan babak pertama yaitu soal Pilihan Ganda. Soalnya kami bagi dua,
dan me re-check jawaban masing-masing secara bergantian. Setelah selasai,
pengumumanpun dimulia, dan Alhamdulillah kami masuk ke tahap LCC dengan kloter
ke dua, dan bertanding melawan SMKN 4 Bandung, dan SMKN 5 Bandung. Pertama kali mendengarnya kami sedikit
takut, karena Sekolah-Sekolah itu sangat bagus prestasinya dalam LKS. Namun
kami tetap Optimis dan Maju Terus!
Kelompok pertama selesai,
kemudian tibalah giliran kami. Karena bentuk soalnya adalah rebutan semua, jadi
kami harus sigap dalam menekan tombol untuk menjawab pertanyaan. Saya pribadi
merasa tidak enak pada Epul, karena sebagian besar hanya ia yang menjawab
pertanyaannya. Itu wajar terjadi, karen ia sudah belajaar dengan giat dibanding
saya. Namun saya juga termotivasi untuk terus fokus dan berharap bisa menjawab
lebih banyak.
LCC pun selesai, dan hasilnya
kami melanjutkan perlombaan ke Yogyakarta pada bulan oktober mendatang. Saya
bahagia dan juga sedih, karena saya merasa tidak terlalu andil dalam menjawab
soal LCC ini, tapi Epul menyemangati saya, dan saya pun kembali optimis.
Hari itu pun berlalu begitu
cepat, setelah kelompok ketiga selesai, kami diwawancarai oleh tim mikortik.id
untuk dokumentasi ke YouTube. FYI aja nih, kita udah nunggu bagian diwawancara
kalo menang, lumayan lah bisa masuk history olimpiade mikrotik, mhehe.. Setelah itu ada sesi foto
bersama, dan petunjuk pengarahan untuk di tahapan selanjutnya di Yogyakarta.
Setela itu kami pulang ke kawali.
Diperjalanan plang, kami singgah dulu disebuah tempat makan dan makan liwet
sama-sama, serta melaksanakan ibadah. Setelah itu kami pulang, mengantarkan Pak
Dian ke rumahnya di Tasikmalaya, dan karena kendaraan kami disimpan disekolah,
kami pulang kesekolah, dan lanjut pulang ke rumah masing-masing.
Dihari-hari selanjutnya, kami
melakukan latihan lebih intensif lagi. Kami melaksanakan latihan praktik di IT
Mall menggunakan perangkat MikroTik. Pak Dian juga memberikan kami referensi
baru dari buku Superlab Mikrotik. Malam Sabtu pun kami tidak absen latihan.
Kami menggunakan pedoman soal tahun lalu yang ada di channel Mikrotik
Indonesia. Dan di hari sekolahnya, kami dapat dispensasi untuk melaksanakan
latihan untuk lomba di Yogyakarta. Pernah juga kami seminggu pas kegiatan UTS,
kami tidak ikut, dan menyusul UTS diminggu selanjutnya (parah bos) kosentrasi
kepecah dua buat fokus ke latihan atau UTS :D
Setelah rangkaian latihan
dilaksanakan, kami semakin dekat ke acara lomba. Sehari sebelum berangkat, kami
registrasi untuk ikut Mikrotik User Meeting (MUM) 2018. Selama olimpiade
Jaringan yang sudah-sudah, biasanya dilangsungkan ke event MUM, dimana
dilaksanakan di tempat yang sama, dan jika ditambahkan dengan MUM, maka
rangkaian acara di Yogyakarta itu jadi tiga hari, tapi peserta olimpiade kalau
gak ikut MUM juga gak jadi masalah. Cuman ya kayaknya sayang aja deh udah jauh-jauh ke Yogyakarta, gak
ikut MUM (jauh buat saya ya) jadi kalo bisa kenapa gak sekalian aja.
Kami berangkat ke Yogyakarta
berempat. Saya, Epul, Pak Gian, dan Pak Dian. Kami berangkat sehari sebelum
kegiatan, tanggal 17 Oktober 2018. Kami berangkat pagi-pagi dari sekolah
diantarkan oleh Pak Aan Lasmana dan Pak Yusep Heri, diantarkan dengan mobil
sekolah. Kami berangkat ke Yogyakarta menggunkan transportasi Kereta Api. Kami
berangkat dari Stasiun Tasikmalaya.
Singkat cerita kami naik kereta,
dan ini moment bersejarah (ea) buat bang Epul, karena perjalanan ini merupakan
kali pertama ia menggunakan transportasi kereta api. Saya yang kedua kali,
karena pas pertamakalinya ke Malang sama Pak Dian untuk acara SMK pencetak
wirausaha. Dikereta, dan di gerbong yang sama, kami bertemu dengan sesama
peserta dari Cihampelas, Bandung.
Singkat cerita, kami tiba di
Stasiun Yogyakarta. Setelah ± 12 tahun yang lalu (2006) saya pernah
ke Yogyakarta waktu pernikahan kakak saya, akhirnya kesampaian lagi kesana.
Kami dari stasiun jalan ke Malioboro sambil lihat-lihat pemandangan kota Yogya.
Mantap. Selanjutnya kami naik transportasi online menuju ke penginapan yang
telah di booking pakai airy
sebelumnya, ke penginapan di daerah Condong Catur. By the way, pengurus
penginapannya cantik wow...
Malam harinya kami diam di
penginapan, sambil mendengar pengarahan dari YouTube channel Mikrotik Indonesia
untuk kegiatan olimpiade besoknya. Pengarahannya yaitu berupa jenis soal
praktik yang akan dilakukan. Ternyata sangat berbeda dari pelaksanaan lomba
tahun 2017. Setelah mendengar pengarahan tersebut, kemudian kami baca-baca
kembali materi perlombaan, dan setelah itu kami makan nasi goreng si Mas Jawa,
dan kemudian lekas tidur, hehe..
Besoknya, tanggal 18 Oktober 2018,
kami langsung bersiap-siap berangkat ke tempa kegiatan. Pagi-pagi kami sudah
didatangi sama kakak cantik pengurus penginapan, ngasih kami roti sama teh
manis mantap wow....
0 Comments