Ad Code

Responsive Advertisement

Olimpiade Jaringan 2017

Artikel ini ditulis untuk berbagi pengalaman dan secara pribadi ditulis untuk menjadi kenangan dimasa yang akan datang. Artikel ini ditulis pada saat liburan semester 1 kelas XII (15 Desember 2018)
Saya dan teman saya Epul Saepuloh kembali diberi kepercayaan oleh sekolah untuk mewakili jurusan TKJ untuk mengikuti kegiatan Olimpiade Jaringan Mikrotik tahun 2018, setelah sebelumnya tahun 2017 saya dan Epul juga menjadi perwakilan di kegiatan yang sama, dan pada tahun lalu kami hanya lolos satu tahap di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Dalam olimpiade jaringan mikrotik ini terdapat lima tahap perlombaan. Dua tahap pertama dilaksanakan di tingkat antar wilayah, dan tiga tahap lainnya dilaksanakan ditingkat nasional.
Pada bagian pertama, saya akan menceritakan pengalaman tahun 2017 terlebih dahulu, waktu saya kelas XI.
Pada saat itu, dilaksanakan tes seleksi berupa soal-soal Mikrotik dari Bapak Dian Sediana, S.Kom selaku Kepala Jurusan TKJ. Seluruh siswa dari kelas XI dan XII direkomendasikan untuk ikut tes seleksi. Dari kelas XI TKJ 1 dan XI TKJ 2 ada beberapa peserta yang ikut, termasuk saya dan Epul. Namun, dari kelas XII hanya sedikit yang ikut, karena pada saat itu kelas XII difokuskan untuk melaksanakan LKS (Lomba Keterampilan Siswa) dan yang mewakili LKS pada saat itu adalah Kak Dena Dewantara dan Ka Rizki, yang sekarang melanjutkan pendidikannya di Universitas Teknologi Yogyakata, dan pada saat Olimpiade tahun 2018, kami bertemu di Yogya (ceritanya Meetup, hehe), ok, back to the topic!
Setelah tes seleksi dilaksanakan, siangnya saya dan Epul dipanggil ke ruang kaprog atas dekat LAB RPL. Saat itu diberitahukan hasil tesnya, dan kami terpilih untuk menjadi perwakilan sekolah. Saat itu rasanya sangat antusias sekali. Olimpiade nya dilaksanakan pada Bulan September 2017
Selanjutnya, kami diberi arahan untuk mengahafal materi Mikrotik dengan acuan materi MTCNA (MikroTik Certificate Network Assosiation). Lalu kami berinisiatif untuk memfotocopy materi MTCNA terbitan ID-Networkers yang dimiliki sekolah. Karena sebelumnya waktu kelas X, kami sudah diajarkan ilmu dasar dari Mikrotik oleh Bapa Depi Kharismawan. Itu pertama kalinya saya belajar Mikrotik dari Pak Depi. Waktu kelas X itu saya dan teman-teman sekelas belajar nambah IP Address, dilakukan dengan menghafal perintah untuk dituliskan di Terminal Mikortik. Saat itu, Mikrotik RouterOS nya diinstall di aplikasi VM. Masih teringat waktu saya dan teman-teman sekelas ngapalin perintah-perintah dasar buat di terminal. Pada saat itu kami belum kenalan sama Winbox, dan beberapa pertemuan KBM kemudian, dikenalkanlah kami dengan Winbox. Pas udah tahu mudahnya remote RB pake Winbox yang GUI kayak mikir, buat apa dulu ngapalin perintah di Terminal :D Tapi manfaatnya besar sekali, karena kita jadi bisa tahu rule perintah secara struktural, juga command terminal itu ada di Ujian😊. Kami juga pernah beberapa kali belajar Mikrotik ke sekolah lain tempat Pak Depi mengajar, untuk pelajaran tambahan. Namun, ketika naik ke kelas XI, Pak Depi tidak lagi mengajar di SMKN 1 Kawali, dan memilih menetap di Sekolah lain.
Oke lanjut, setelah kami mempelajari buku Training MTCNA, kami juga diberi buku Mikrotik Kungfu terbitan Jasakom Kitab 1 2 3 4 oleh Bapak Gian Darmawan, S.Kom. Setelah itu kami belajar Mikrotik dari referensi buku tersebut, dan sempat juga di bimbing oleh Bapak Taufik Hidayat untuk beberapa waktu. Namun kami lebih sering dibiarkan belajar secara mandiri.
Singkat cerita, tibalah hari perlombaan. Pada malam harinya, kami menginap dibangunan baru sekolah yaitu di IT-Mall, dan saya masih ingat saat itu hujan deras, saya diantar oleh Kakak perempuan saya, Teh Ai, ke sekolah. Malam itu saya menginap, dan pagi-paginya sekitar jam 3 kami berangkat ke Bandung diantar oleh Pak Gian. Harusnya dengan Pak Dian, namun karena beliau berhalangan, jadi akhirnya dengan Pak Gian.
Selanjutnya kami pun tiba di Kampus LPKIA tempat olimpiade dilaksanakan. Pada saat check in peserta, saya masih ingat ada dokumen yang tidak terbawa karena masih di simpan di email Pak Dian, dan pada saat itu Pak Gian bergegas mencetak dokumen tersebut. Kami menunggu untuk beberapa saat, namun akhirnya masalah tersebut terselsaikan, dan kami pun bisa terdaftar jadi peserta.
Tahap pertama kami melaksanakan tes berupa soal pilihan ganda 50 soal, dan dikerjakan secara tim. Lalu kami mengerjakan sesuai kemampuan kami. Selanjutnya diambil 9 Sekolah terbaik untuk mengikuti tahap kedua berupa Lomba Cerdas Cermat (LCC). Pada saat diumumkan kami sangat tegang dan sedikit takut. Dan nama sekolah kami disebutkan disaat terakhir kloter ketiga. Kami akhirnya lolos, dan mencapai target.
Selanjutnya ditahap kedua kami melaksanakan LCC, bersama dengan SMK Lemah Abang Cirebon dan SMK. Lalu LCC dilaksanakan namun kami kalah, dan yang melaju ke babak berikutnya adalah SMK Lemah Abang. Kala itu kami kecewa, namun kami tetap bangga karena telah melakukan yang terbaik. Kami mendapatkan Sertifikat, kaos Olimpiade Jaringan 2017, dan RB 941 hap lite, dan kami senag, mhehe 😂
Itulah pengalaman olimpiade Jaringan di tahun 2017.

Sopyan - Bapak Valens - Epul







Post a Comment

0 Comments